Barang KW alias barang 'aspal' dengan mudah dapat dijumpai
di negara ini. Selama memenuhi dua syarat, murah dan mirip, tak sedikit orang
yang rela menjadikan barang KW sebagai andalan dalam berpenampilan sehari-hari.
Tak masalah dengan esensi atau gengsi, kan mirip.
Yang konyol di negeri ini adalah, barang KW yang beredar
tidak terbatas pada produk pakaian dan aksesori, tapi sampai hal-hal yang
janggal, kalau tidak gila. Baru-baru ini, pedangdut kontroversial Dewi Perssik
membuat heboh media massa dengan pengakuanya mengenai operasi mengembalikan
selaput dara yang ia jalni setelah melaksanakan ibadah umrah. Mungkin berita
itu membuta dahi sebagian orang mengernyit. Tapi kalau dipikir-pikir, ditengah
tren barang KW yang membuat baju KW, tas KW, ponsel KW, dan I-Pad KW menjadi
wajar dan menjamur, keperawanan KW tidak akan terlalu aneh. Seperti barang KW
lain, keperawanan KW (hanya sekedar) tak punya esensi.
Masalah tak hanya sampai disitu. Situasi politik yang konyol
akhir-akhir ini seperti bendahara partai yang ribut dengan partai sendiri,
tersangka KKN yang kabur dengan mudah, sampai pengadil yang ditangkap lalu
diadili membuat saya ingin menghubung-hubungkan sistuasi ini dengan tren
barang-barang KW. Jangan-jangan, negara kita tak benar-benar memiliki
politikus, aktivis partai, dan hakim yang “original”. Jangan-jangan, yang
sekarang beredar di negara ini adalah politikus KW, aktivis KW, dan hakim KW
yang kualitasnya beragam dari KW-super sampai KW-3. Kalau benar begitu,
pantaslah Indonesia tercinta ini dapat predikat baru, Negeri KW.
No comments:
Post a Comment