Pages

Sunday, July 24, 2011

Telat

Buat saya, tulisan ini menjadi semacam parodi, karena saya akui tulisan ini pun telat. Saya telah menjadwalkan untuk mengunggah tulisan ini sejak sekitar tiga pekan yang lalu, namun hal ini baru bisa dilakukan sekarang.

Beberapa waktu lalu, kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi ramai diperbincangkan. Media massa selama lebih dari seminggu terus meng-update berita perkembangan kasus tersebut. Bagaimana tidak, kasus itu menyangkut kursi Dewan Perwakilan Rakyat yang sudah terlanjur ditempati, selama dua tahun. Dua tahun, selama itulah waktu yang diperlukan untuk membuat kasus seperti ini naik ke permukaan, diluar rumor-rumor yang beredar tentang sebab mengapa kasus itu bisa terangkat, seperti pengalihan perhatian dari masalah internal partai yang berkuasa maupun serangan secara sengaja ke Mahkamah Konstitusi oleh pihak-pihak tertentu.

Memang ada pepatah yang mengatakan, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Pepatah itu tidak benar-benar salah. Hanya saja, untuk kasus seperti, ada pepatah yang lebih cocok, nasi telah menjadi bubur. Dua kursi DPR yang dipermasalahkan telah terlanjur ditempati selama hampir setengah masa jabatan. Mempermasalahkan pemecatan atau penggantian anggota malah akan memperumit keadaan. Ya, mau diapakan lagi?

Lebih jauh ke belakang, sekitar dua bulan yang lalu, ada siswa yang melakukan perbuatan "heroik". Ia membongkar skandal percontekan Ujian Nasional di sekolahnya hingga ia "dimusuhi" teman-temannya yang merasa terancam. Bukannya saya sinis atau apa, tapi menurut saya hal itu terlalu terlambat. Ujian Nasional saat itu telah selesai dan kelulusan telah diumumkan. Tidak jauh berbeda dengan kasus surat MK dan kursi DPR, oknum-oknum yang "diuntungkan" telah terlanjur menikmati hasilnya. Wacana ujian ulang bagi siswa di sekolah tersebut malah bisa membuat siswa yang tidak terlibat ikut kesal. Menurut ssya (lagi), tindakannya akan jauh lebih berarti bila dilakukan sebelum Ujian Nasional dilaksanakan. Lagi-lagi, ya, mau diapakan lagi?

Diluar kasus-kasus besar tadi, dalam kehidupan sehari-hari kita (setidaknya saya) sudah sangat akrab dengan urusan keterlambatan. Terlambat bangun tidur, terlambat mengumpulkan tugas, terlambat datang saat janjian, dan entu saja, terlambat mengunggah tulisan disini. Untuk yang terakhir, sepintas efeknya memang tak terlihat besar. Namun bagi saya (sesudah penyesalan yang datang terlambat), kalau saja tulisan ini saya unggah tepat waktu, mungkin saya masih kebagian 'pencarian yang banyak dilakukan' serta 'tag terpanas' di mesin pencari, sehingga (mungkin) saya bisa menggaet banyak pengunjung ke blog ini. Tapi, apa boleh buat, ya, mau diapakan lagi?

No comments:

Post a Comment